,

Kamis, 13 Agustus 2015

Aplikasi Toko/Minimarket/Apotik/Bengkel/Kafe

Posted by Sinar Ilmu 05.50, under | No comments



Anda Punya Toko/Minimarket/Apotik/Bengkel/Kafe ?
Masih memakai proses Manual untuk pembukuan transaksinya?
Hm...
Kami menyediakan solusi apliksasi transaksi Toko/Minimarket/Apotik/Bengkel/Kafe dengan harga terjangkau....

Mampu memberikan manfaat penggunanya untuk dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
*Transaksi Jual-beli
*Pencarian barang
* Management penyimpanan barang diRak
*Mampu mengetahui jumlah stok barang di toko.
*Mampu melakukan penyesuain stok barang (stok opname) toko
*Mengetahui jumlah penjualan  dan pembelian bulanan dan tahunan

Keunggulan software adalah :

1.   Jenjang level user (pembatasan wewenang dan fungsi untuk tiap pengguna)
2.   Berbahasa Indonesia
3.   Diskon bertingkat
4.   Pembayaran konsumen dapat melalui cash ataupun kredit card
5.   Multi User
6.   Support barcode dan print
7.   Berbasis Web sehingga mudah di Customme susuai kebutuhan
8.   Garansi 1 tahun proses maintenace
9.   Sudah termasuk panduan aplikasi dan training penggunaan aplikasi

Harga RP. 500.000,- untuk daerah jakarta dan tegal
untuk daerah selain jakrta dan tegal ditambah ongkos perjalanan dari jakarta atau tegal.
Hubungi nurdin 085640053610
atau email : nurdiyansyah789@gmail.com

Jumat, 25 Oktober 2013

Ketika Kita Harus Memilih

Posted by Sinar Ilmu 23.31, under | No comments

Dalam Sebuah kuliah S2, Dosen memberikan permaianan kepada  mahasiswa/i nya.

DOSEN:  
Mari kita buat satu permainan, mohon bantu saya sebentar.
Silahkan pilih orang yang terpenting dalam sepanjang hidupmu.
mohon bantu saya maju 1 orang.



Kemudian salah satu mahasiswi berjalan menuju pelataran papan tulis.

DOSEN: Silahkan tulis 20 nama yang paling dekat dengan anda, pada papan tulis.

Dalam sekejap sudah di tuliskan semuanya oleh mahasiswi tersebut. Ada nama tetangganya, teman kantornya, orang terkasih dan lain-lain.

DOSEN: Sekarang silahkan coret satu nama diantaranya yang menurut anda paling tidak penting !

Mahasiswi itu lalu mencoret satu nama, nama tetangganya.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi!

Kemudian mahasiswi itu mencoret satu nama teman kantornya lagi.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi !

Mahasiswi itu mencoret lagi satu nama dari papan tulis dan seterusnya.

Sampai pada akhirnya diatas papan tulis hanya tersisa tiga nama, yaitu nama orang tuanya, suaminya dan nama anaknya.

Dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi tanpa suara, semua Mahasiswa/mahasiswi tertuju memandang ke arah dosen, dalam pikiran mereka (para mahasiswa/mahasiswi) mengira sudah selesai tidak ada lagi yang harus dipilih oleh mahasiswi itu.

Tiba-tiba dosen memecahkan keheningan dengan berkata, Silahkan coret satu lagi!

Dengan pelahan-lahan mahasiswi itu melakukan suatu pilihan yang amat sangat sulit. Dia kemudian mengambil kapur tulis, mencoret nama orang tuanya.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi!

Hatinya menjadi binggung. Kemudian ia mengangkat kapur tulis tinggi-tinggi. Lambat laun menetapkan dan mencoret nama anaknya. Dalam sekejap waktu, terdengar suara isak tangis, sepertinya sangat sedih.

Setelah suasana tenang, Dosen lalu bertanya, Orang terkasihmu bukannya Orang tuamu dan Anakmu? Orang tua yang membesarkan anda, anak adalah anda yang melahirkan, sedang suami itu bisa dicari lagi. Tapi mengapa anda berbalik lebih memilih suami sebagai orang yang paling sulit untuk dipisahkan ?

Semua teman sekelas mengarah padanya, menunggu apa yang akan di jawabnya.

Setelah agak tenang, kemudian pelahan-lahan ia berkata, Sesuai waktu yang berlalu, orang tua akan pergi dan meninggalkan saya, sedang anak jika sudah besar setelah itu menikah bisa meninggalkan saya juga, yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya.

Note :
Terkadang dalam hidup ini kita sering di hadapkan akan pilihan sulit. Dan kita harus melalui semua itu dengan hati yang lapang.

Jumat, 16 Agustus 2013

Dirgahayu RI 68 thn. Merdeka !!!

Posted by Sinar Ilmu 21.20, under | No comments

Tanah tumpah darahku, negeriku Indonesia aku mencintaimu dengan segala kekurangan dan kelebihamu. Jaya terus indonesia ku.
malam renungan 17 Agustus 2013, desa klasian tanjungharja kramat tegal
karnaval sepeda hias
tim terbang meramaikan acara karnaval
lomba mengambil uang dari pepaya
 lomba kelereng
lomba pentung kendil

lomba pentung plastik





Minggu, 30 Juni 2013

--- Merenung sejenak ---

Posted by Sinar Ilmu 07.33, under | No comments


Terkadang kita merasa dunia ini tidak adil
Apa yang kita jalani jauh dari keinginan dan bayangan kita dimasa dulu
Semua begitu membosankan
Kita bagaikan robot-robot yang dijalankan oleh system
Tidak ada tujuan hidup
Semangat hiduppun mulai pudar
Hanya sekedar berharap dan menunggu keajaiban dari takdir hidup
------------------------------------------------------------------------------------------------
Apakah demikian ?
Apakah tuhan tidak sayang terhadap kita..
------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku baca kembali coretan-coretan kecil di kehidupanku sewaktu kecil
Tertulis dengan indah dan bangga dibuku kecilku
“ aku ingin jadi dokter, aku ingin jadi guru, aku ingin jadi polisi,
Aku ingin jadi perawat, aku ingin jadi tentara,  aku ingin  jadi presiden”
Terus aku lihat catatan kecilku di bawah
“aku ingin ketika aku dewasa, aku ingin menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain”
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hem…rupanya itu cita-cita hidupku dimasa lampau
Kemudian aku berfikir kembali …ternyata cita-cita kecilku adalah menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Menjadi apapun yang tertulis diatas tujuannya satu agar bermanfaat bagi orang lain.
Wah berarti tuhan telah mengabulkan permohonanku
Tapi mengapa hati ini merasa tersiksa dan merasa tidak adil terhadap apa yang terjadi sekarang pada diri ini
Apakah ini karena egoku terhadap pendidikan yang kuraih
Atau apakah ini rasa iriku terhadap teman-temanku
Atau rasa takutku terhadap masa depan
Rasa takut kekurangan harta dalam mengarungi dunia
Mungkin ini karena rasa takutku, rasa iriku dan egoku
Sehingga dunia yang kujalani terasa sempit

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
aku lupa bersyukur terhadap nikmat Tuhanku
dan aku lupa akan tujuan hidupku

hmmm..jadi teringat wejangan sang guru
“Tuhan menciptakanmu di dunia ini tujuannya untuk ibadah”
Guruku juga pernah mengingatkanku
“jika engkau menolong agama Allah, maka allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mudah-mudahan hati ini mulai menjadi lapang, dan mulai mencintai setiap pekerjaan yang aku alami sekarang
Sehingga pekerjaan ini tidak menjadi beban dan aku merasa dalam taman-taman surga kebaikan yang diberikan oleh Tuhan
 sehingga diri ini tidak menjadi seorang penakut kekurangan harta dalam menjalani hidup
sehingga akupun kembali menjadi orang yang senang ketika bermanfaat bagi orang lain

Kamis, 06 Juni 2013

Tidak ada yang keliru dalam menggunakan kata masyaAllah dan subhanallah dalam melihat hal yang takjub/heran

Posted by Sinar Ilmu 09.06, under | No comments

Malam itu di group whatsapp rame membahas mengenai penggunaan kata masyaAllah dan subhanallah dalam memaknai hal yang takjub sehingga kita heran. Dalam pembicaraan tersebut di sebutkan bahwa masyarakat indonesia dinilai salah kaparah dalam menggunakan kata takjub yang selalu menggunakan kata subhanallah dan tidak menggunaan kata masya Allah.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam blog : http://bangkitkansemangat.wordpress.com/2011/11/17/penggunaan-subhanallah-masyaallah-sering-terbalik/
di sebutkan :

SubhanaLlah digunakan dalam mensucikan Allah dari hal yang tak pantas.
 “Maha Suci Allah dari mempunyai anak, dari apa yang mereka sifatkan, mereka persekutukan, dll.” Ayat-ayat berkomposisi ini sangatlah banyak.
 Juga, SubhanaLlah digunakan untuk mengungkapkan keberlepasan diri dari hal menjijikkan semacam syirik (QS 34: 40-41), dihinakannya Allah tersebab kita (QS 12: 108) dll.

Dan ada hadist nabi :
“Kami apabila berjalan naik membaca takbir, & apabila berjalan turun membaca tasbih.” (HR Al Bukhari, dari Jabir). 

Jadi “SubhanaLlah” dilekatkan dalam makna “turun”, yang kemudian sesuai dengan kebiasaan orang dalam Bahasa Arab

secara umum; yakni menggunakannya tuk mengungkapkan keprihatinan atas suatu hal kurang baik di mana tak pantas

Allah SWT dilekatkan padanya. Adalah Gurunda @kupinang (Moh. Fauzil Adhim)
Seperti pengalaman Moh. Fauzil Adhim atau yang lebih dikenal dengan (et)kupinang di twitter,saat berkesempatan untuk bercengkrama dengan muslim asli Arab. Maksud hati memuji, tapi tanggapan yang didapatkan justru sebaliknya.
“AstaghfiruLlahal ‘Adhim; ‘afwn Ustadz; kalau ada yang bathil dalam diri & ucapan ana; tolong segera Ant luruskan!”
Bagaiamana simpulannya? Dzikir tasbih secara umum adalah utama, sebab ia dzikir semua makhluq & tertempat di waktu utama pagi & petang. Adapun dalam ucapan sehari-hari, mari membiasakan ia sebagai pe-Maha Suci-an Allah atas hal yang memang tak pantas bagi keagunganNya.

Bagaimana dengan “MasyaaLlah”? QS 18: 39 memberi contoh; ia diucapkan atas kekaguman pada aneka kebaikan melimpah; kebun, anak, harta. Sungguh ini semua terjadi atas kehendak Allah; kebun subur menghijau jelang panen; anak-anak yang ceria menggemaskan, harta yang banyak. Lengkapnya; “MasyaaLlah la quwwata illa biLlah”, kalimat ke-2 menegaskan lagi; tiada kemampuan mewujudkan selain atas pertolongan Allah.

“Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu “MAA SYAA ALLAH, LAA QUWWATA ILLAA BILLAH” (Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan,” (QS 18 Al Kahfi: 39)

Pun demikian dalam kebiasaan lisan berbahasa Arab; mereka mengucapkan “MasyaaLlah” pada keadaan juga sosok yang kebaikannya mengagumkan. Demikianlah pengalaman menghadiri acara Masyaikh; & membersamai beberapa yang  empat ke Jogokariyan; dari Saudi, Kuwait, Syam, & Yaman. Di antara mereka ada yang berkata, “MasyaaLlah” nyaris  tanpa henti, kala di Air Terjun Tawangmangu, Bonbin Gembiraloka, & Gunung Merapi.
Simpulannya; “MasyaaLlah” adalah ungkapan ketakjuban pada hal-hal yang indah; dan memang hal indah itu dicinta & dikehendaki oleh Allah.-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Penulis merasa tidak setuju dengan paparan diatas yang menyatakan ketika kita takjub dan heran kemudian mengucapkan  "subhanallah". misalkan subhanallah indah benar pelangi itu.
 Maka disalahkan.

Mengapa demikian ?

Mari kita belajar bersama
makna Subhanallah (سبحان الله) berarti Maha Suci Allah.
Kata ini berasal dari sabh, tidak tercampuri, atau tasbih, membuat semuanya seperti suci. arti secara harfiahnya adalah Tuhan tidak tercampuri. Ada juga bagian yang menambahkan "tidak tercampuri dari segala kebathilan".

Masya Allah (ما شاء الله) adalah frasa yang diungkapkan seorang Muslim untuk menunjukkan kekaguman terhadap seseorang atau kejadian. Dalam hal ini, digunakan sebagai ekspresi penghargaan, sementara dalam waktu yang sama juga sebagai pengingat bahwa semua pencapaian bisa terjadi karena kehendak-Nya. Terjemahannya kurang lebih adalah "Allah telah berkehendak akan hal itu", dengan kata telah yang menekankan tentang doktrin Islam yang percaya pada takdir. Digunakan sebagai ungkapan kegembiraan disertai doa.


Terus Apakah salah jika mengungkapkan subhanallah untuk rasa takjub terhadap ciptaan Allah?
jawabanya tidak.

Allah mencontohkan dalam Q.S Al-a'la ayat 1: 19
 1.  Sabbihis ma rabbikal a’laa.
 Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi.
  2.  Alladzii khalaqa fa sawwaa.
 Yang menciptakan dan menyempurnakan-(nya).
  3.  Wal ladzii qaddara fa hadaa.
 Dan yang menentukan lalu menunjukkan.
  4.   Wal ladzii akhrajal mar’aa.
 Dan yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.
  5. Fa ja’alahuu ghutsaa-an ahwaa.
 Lalu dijadikannya tumbuh-tumbuhan itu kering kehitam-hitaman.
  6.  Sanuqri-aka fa laa tansaa.
 Akan Kami bacakan kepadamu maka kamu tidak lupa. dst....

Q.S A-tagabun ayat 1:4
يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Senantiasa bertasbih (memuji) kepada Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi; hanya Allah-lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua puji-pujian; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS, 64:1)

م مُّؤْمِنٌ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

 Dia-lah yang menciptakan kamu, maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang beriman. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS, 64:2)

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ

Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu, dan hanya kepada-Nya-lah kembali (mu). (QS, 64:3)

يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (QS, 64:4)

Dalam kedua surat diatas kita disuruh bertasbih memuji Allah atas semua ciptaanya yang menakjubkan.
Oleh karena itu tidak ada salahnya menggunakan kata Subhanallah dalm hal takjub terhadap ciptaan Allah dan tidak juga salah menggunakan kata MasyaAllah.

Wallahu'alam bishowab. :)

Jumat, 31 Mei 2013

:: Sepasang Suami-Istri di Atas Perahu ::..

Posted by Sinar Ilmu 22.33, under | No comments

Seorang lelaki baru saja menikah dan sedang pulang ke rumah bersama istrinya. Mereka menyebrangi sungai menggunakan sebuah perahu, tiba-tiba badai besar muncul. Lelaki itu seorang pejuang, ia tampak tenang. Namun istrinya tampak begitu ketakutan karena tidak terbiasa dengan suasana yang mencekam.

Yang mereka ditumpangi mereka adalah sebuah perahu kecil, sedangkan badai begitu besar. Dengan kondisi begitu mereka bisa saja tenggelam kapanpun. Tetapi lelaki itu duduk diam dan tenang seperti tidak terjadi apapun.

Sambil gemetar istrinya bertanya, “Tidakkah kamu takut? Ini mungkin saat terakhir dalam hidup kita! Kita mungkin tidak akan sampai ke tepian. Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan kita, tanpa itu pasti kita akan mati. Apakah kamu tidak takut? Kenapa kamu diam seperti batu?”

Lelaki itu tersenyum dan mengeluarkan pedang dari sarungnya. Istrinya tambah bingung dibuatnya. “Apa yang dilakukannya?”, pikirnya dalam hati.

Sesaat kemudian, lelaki itu menempelkan pedang di dekat leher istrinya, hanya ada sedikit celah sampai pedang itu betul-betul menempel pada leher istrinya.

Lelaki itu bertanya, “Apa kamu takut?”

Istrinya tertawa dan menyahut, “Buat apa saya takut? Jika pedang itu ada di tanganmu, buat apa saya takut? Saya tau kamu mencintai aku.”

Lelaki itu menaruh kembali pedangnya dan menjelaskan, “Itulah jawabanku. Saya tau Allah mencintaiku, dan badai ini ada di genggaman-Nya. Karena itu, apapun yang terjadi pastilah baik.”

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam al Qur’an:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (2:216)

Sungguh, kepercayaan kita terhadap pasangan adalah sumber ketenangan dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. Jika memang suami kita orang shalih, insha Allah tidak akan berbahaya pisau ditangannya. Kepercayaan ini adalah kepercayaan yang sesuai dengan fitrah. Selama ia masih ada, dan disandarkan pada obyek yang tepat, kepasrahan adalah kebahagiaan seutuhnya.

Sabtu, 11 Mei 2013

---- Surat Cintanya ---

Posted by Sinar Ilmu 07.38, under | No comments

Surat citanya begitu indah diberikan pada kekasihnya
setiap huruf yang tertulis begitu bermakna
membacanya berulang-ulang tidak pernah akan bosan karena hati menjadi tentram
semakin baik cara membacanya semakin baik pula akhlaknya

Surat cintanya mengingatkan tentang masa depan
tentang hari akhir dan hari pembalasan
mengingatkan untuk berbuat baik kepada siapapun

surat cintanya dikirimkan untuk sang kekasih sebagai pedoman hidup
penunjuk arah supaya sang kekasih tidak tersesat

surat cintanya menyembuhkan sakit hatinya
menyinari dari gelapnya kebatilan sehingga tampaklah kebenaran

Wahaai engkau yang merasa kekasihnya
tidakkah engkau rindu membacanya
tidakkah engkau rindu menghafalkannya
tidakkah engkau rindu untuk mentadaburinya
tidakkah engkau rindu untuk mengetahui semua isinya
tidakkah engkau mau mengamalkannya dan menancapkan dalam-dalam dilubuk hatimu

surat cinta itu adalah alqur'anul karim...